Hubungan
sosial dilingkungan kampus secara umum masih tergolong dalam hubungan sosial
berkelompok atau yang biasa disebut sebagai rasizme . kenapa disebut rasizme ?
karena lingkungan kampus tempat saya menuntut ilmu itu masih tergolong
berkelompok , atau bahkan satu sama lain jurusan saja jarang ada yang
mengenalnya kecuali dia pintar ataupun catik ataupun ganteng . hubungan sosial
yang sulit dijelaskan namun saya mencoba untuk mejalaskan kenapa lingkungan
kampus saya begini , dari segi pendidikan atau pengajaran sama saja tidak ada
yang dibedakan namun dari segi pertemananlah yang banyak sekali membeda-bedakan
satu sama lainnya . contoh : dikampus banyak sekali orang yangbawa mobil atau
bahkan dia orang kaya tetapi rasa peduli mereka sangat rendah karena disetiap
mereka jalan dengan mobil dan mereka bertemu dengan temannya dia jarang sekali
menegur atau bahkan senyum , bisa dibilangsih pertemanan hanya terjadi dikelas
itupun saat jam mata kuliah saja , sesudah itu sendiri-sendiri individu. Terkecuali
mereka memang menjadi sahabat dekat atau bahkan sudah mengenal satu sama lain
sebelum kuliah disitu. Tidak bisa dibilang berkelompok juga sih tapi memang
kenyataannya seperti itu . bahkan tidak banyak dari mereka yang selalu membeda-bedakan
jurusan atupun dari segi pengajarannya
tetapi kita semua disitu bersaudara namun bukan dalam konteks bersaudara
yang sangat dekat tetapi saudara yang sama-sama menuntut ilmu disana , belajar
disana, ataubahkan mencari kebahagiaan disana . tiodak banyak juga disana yang
membeda-bedakan soal penampilan ataupun paras wajahnya seperti contoh setiap ada perempuan yang cantik / lelaki yang ganteng selalu ada
yang menyapa tetapi disaat ada orang yang biasa saja lewat malah mereka
bicarakan kejelakannya walaupun mereka tak mengenal kita atau bahkan baru
melihat / bertemu dengan kita . hamper semua mahasiswa selalu menilai orang
lain dari penampilan dan wajanya semata , dan jarang sekali ada yang menilai
oranglain dari hatinya ataupun perbuatannya . mungkin memang begitu dunia
kampus , dan mungkin saja bukan kampus saya saja tetapi kampus lain juga sama
ada dan pasti ada orang-orang seperti itu . tidak ada yang benar-benar mengenal
atau bahkan menjadi teman dekat dilingkungan kampus, kebanyakan dari mereka
hanya memanfaatkan kemampuan temannya ataubahkan berani membayar temannya hanya
sebagai pembantu dia dalam mengerjakan tugas. Mungkin memang lingkungan kampus
berbeda dengan lingkungan yang saya jalanin sebelumnya seperti lingkungan
ekolah , tetapi saya yakin disekian banyak orang yang memandang saya dengan
sebelah mata ada satu orang yang benar-benar mengenal saya dan tau sikap
ataupun sifat saya . terimakasih J
Selasa, 25 November 2014
Hubungan Sosial Dalam Kelas
Hubungan sosial
yang terjadi dikelas saya menurut saya masih seperti berkelompok karena setiap
orang ada yang masih bermain dengan temannya dahulu saja tetapi ada juga yang
bermain bersama dan tidak memandang beda kelas dahulu. Contoh saja seperti
temen saya satu orang , dia selalu membeda-bedakan status sosial,
kepintarannya, dan selalu ingin bergaul dengan teman yang menurutnya setara
saja, lalu apabila kalau pertemanan terjadi dan beda status sosial ataupun
lebih bodoh daripada dia, dia akan memanfaatkan orang itu seperti , dia selalu
menyuruh orang itu melakukan hal yang dia suruh, ataupun menganggapnya hanya
sebagai teman tetapi yang bisa dimanfaatkan . dan paling buruknya dia hanya
berteman sewaktu keadaannya sedang sedih
dan apabila sedihnya sudah hilang dia mencari teman lain lagi untuk
diajak bersenang-senang tanpa memikirkan temannya yang selalu ada buat dia
sewaktu dia sedih . cukup kecewa dengan sikapnya , tetapi saya tidak ingin ikut
campur dengan hal-hal seperti itu. Saya hanya pengamat yang mengamati perilaku
teman saya dan saya hanya penilai baik buruk teman saya kepada saya . hubungan
sosial yang seperti itulah yang dapat merusak suatu persahabatan dengan egonya
sendiri. Tetapi ada teman saya yang easy going , dia berteman dengan siapa saja
tanpa membedakan satu sama lainnya . ketika suatu saat dia kecewakan oleh
temannya di tidak pernah marah dengan temannya itu, dia hanya terseyum walau
hatinya sangat dikecewakan . susah memang jaman sekarang mencari teman yang
benar-benar ingin berteman dengan kita bahkan satu banding seribu kalaupun ada,
tetapi saya yakin selalu ada orang yang saying pada kita tetapi dia tidak
menunjukan sikapnya itu . Saya memaklumkan hal itu karena saya juga
mengalaminya dahulu sewaktu saya tingkat 1. Tetapi saya yakin lama kelamaan pertemanan
yang kelompok itu bisa menjadi sahabat kita sampai nanti lulus bareng . pertemanan
yang benar-benar tulus dapat kita ketahui sewaktu kita lagi dalam keadaan kesusahan dimana tidak ada orang yang ingin membantu kita tetapi ada satu orang
yang ada disaat kita sedih . dia rela berbagi kesedihan dengan kita , dia tidak
pernah mengeluh ataupun protes dengan sikap kita yang dia tidak suka , dia
terima lapang dada, dia sabar, dia baik, yang paling penting dia selalu
adadisaat kita membutuhkannya . itu yang namanya sahabat , pertemanan tanpa
mengenal status sosial, tanpa membeda-bedakan kita. Intinya hubungan sosial
yang ada didalam kelasku masih terasa banyak perbedaan , banyak kelompokan ,
ataubahkan masih ada yang rasiz . tetapi aku yakin seiring berjalannya waktu
itu semua akan hilang dan kita menjadi satu kesatuan yang saling peduli satu
sama lainnya . terimakasih J
Senin, 17 November 2014
Fungsi Agama Dan Contoh Konflik Agama Dalam Masyarakat
Agama merupakan pedoman setiap umat manusia. setiap agama pasti
mengajarkan untuk berbuat baik. Agama juga menuntun hidup manusia secara
individu maupun bermasyarakat. Kali ini saya akan menjelaskan
fungsi-fungsi agama dalam masyarakat menurut Prof. Dr. H. Jalaluddin
dalam bukunya Psikologi Agama.
- Fungsi Edukatif. Fungsi yang pertama ini adalah fungsi secara dasar-dasar hukum agama yang menyuruh/mengajak para pemeluknya untuk berbuat baik dan melarang untuk berbuat hal-hal buruk. Sehingga para pemeluknya merasa takut untuk berbuat dosa. Dan akan terbiasa dengan perilaku baik dan meninggalkan perilaku buruk
- Fungsi Penyelamat. Fungsi ini adalah fungsi perspektif masing-masing agama. Setiap agama menjamin bahwa pemeluknya akan masuk surga bila melakukan perbuatan baik dan mengikuti seluruh ajaran agama tersebut. Maka setiap pemeluk agama pasti nya mendambakan surga dan berlomba-lomba untuk berbuat baik
- Fungsi Perdamaian. Fungsi ini memberikan kedamaian pada orang yang bersalah ataupun berdosa. Setiap individu ataupun kelompok pasti pernah melakukan dosa. Maka mereka akan mencapai kedamaian batin melalui bertaubat dan mengubah cara hidup mereka.
- Fungsi Kontrol Sosial. Fungsi ini membentuk penganutnya makin memperhatikan masalah-masalah sosial seperti, kemiskinan, ketidak adilan, kemaksiatan, dll. kepekaan ini juga yang mendorong kita tidak bisa melihat hal-hal diatas dan membiarkannya begitu saja.
- Fungsi Pembaharuan. Fungsi ini dapat merubah kehidupan pribadi ataupun kelompok menjadi kehidupan baru yang lebih baik. Agama terus-menerus dapat mempengaruhi perubahan nilai dan moral bagi kehidupan masyarakat dan bernegara.
Dilihat dari fungsi-fungsi diatas, agama selalu memberikan fungsi
positif kepada para pemeluknya dalam kehidupan bermasyarakat. Kecuali
adanya provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk
memecah belah kehidupan sosial masyarakatnya.
Contoh Konflik Antar Agama :
Yang
kelima adalah Kasus Poso merupakan potret buram hubungan Islam dan
Kristen di Indonesia. Persaingan antara pemeluk Islam dan Kristen
sebenarnya telah ada semenjak era kolonial, tetapi baru pada Era
Reformasi persaingan tersebut berubah menjadi konflik berdarah.
Kebijakan untuk menghindari isu SARA di Era Orde Baru ternyata berbuah
ledakan konflik setelah tumbangnya kekuasaan Orde Baru.
Konflik
Poso umumnya dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama berlangsung pada
tanggal 25-30 Desember 1998 dipicu oleh penyerangan terhadap Ridwan (21
tahun) yang sedang tidur-tiduran di masjid oleh tiga pemuda Kristen yang
sedang mabuk. Peristiw atersebut kemudian disusul dengan penyerangan
oleh massa Herman Parimo ke sejumlah rumah milik warga muslim. Peristiwa
tersebut diakhiri dengan ditangkapnya Herman Primo yang diadili pada
awal Januari 1999.
Konflik
Poso fase kedua terjadi pada 15-21 April 2002. Konflik jilid kedua
dipicu oleh perkelahian antara pemuda Kristen dan pemuda Islam.
Peristiwa tersebut disusul dengan perusakan dan pembakaran rumah, kios,
serta bangunan sekolah milik warga Kristen dan mengakibatkan pengungsian
kalangan Kristen.
Konflik
Poso Fase ketiga terjadi pada 23 Mei-10 Juni 2001. kerusuhan tersebut
dimulai dengan kehadiran pasukan ninja pimpinan Fabianus Tibo. Pada
pertengahan Mei mulai terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok
Tibo. Puncaknya adalh pembunuhan sekitar 200 santri di Pesantren
Walisongo.
Konflik
Poso mengakibatkan 504 orang meninggal, 313 orang terluka, dan sebanyak
7022 rumah terbakar, 1378 rumah rusak berat dan 690 rumah rusak ringan,
31 tempat ibadah rusak, sebuah Pesantren rusak, dan berbagai fasilitas
lainnya.7 Konflik
fase ketiga adalah yang paling berdarah dalam rangkaian kasus Poso.
Konflik Poso diakhiri dengan penangkapan dan penahanan para tersangka,
di antaranya adalah hukuman mati terhadap Fabianus Tibo dan penangkapan
beberapa warga dari pihak Islam.
Dalam konflik Poso, institusi agama, seperti gereja dan ormas Islam
turut campur. Kasus Poso fase kedua dan ketiga menyebabkan mobilisasi
massa dengan menggunakan jaringan agama masing-masing. Gereja menjadi
tempat untuk mobilisasi massa Kristen, sementara itu Ormas-ormas Islam
menjadi sarana untuk mengumpulkan dukungan untuk membantu sesama
muslim.
Secara acak, konflik Poso masih belum sepenuhnya reda sampai beberapa
waktu kemudian dengan adanya mutilasi tiga orang siswi Kristen dan
pembunuhan seorang pendeta. Kasus Poso kemudian juga menarik perhatian
internasional, terutama setelah terjadinya kasus World Trade Centre 11
September 1999. pemerintah Indonesia mendapatkan tekanan dari pihak
asing untuk menyelesaikan kasus Poso dan menekan kelompok-kelompok Islam
yang dituduh sebagai Jemaat Islamiyah.
Hubungan Perkembangan IPTEK dengan Kesejahteraan Masyarakat
Setelah
teknologi menempuh perkembangan amat pesat masa lalu hingga menyilaukan
mata manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat
yang dibawa teknologi pada peradaban manusia sebagai keseluruhan, baik
benturan teknologi terhadap nilai-nilai kemanusian, akibat-akibat fisik
maupun benturannya terhadap tata lingkungan sebagai keseluruhan.
Melihat
kecenderungan dari perkembangan berbagai tahap yang dialaminya, jelas
bahwa teknologi menjadi harapan jika dituruti suatu haluan yang terarah
pada usaha meningkatkan mutu kehidupan manusia, yakni usaha untuk
mencukupi :
· Bahan pangan, pekerjaan bagi penduduk dunia
· Bahan mentah dan energy bagi penduduk dunia disertai usaha menekan pemborosan
· Usaha untuk memberikan tempat bermukim yang layak bagi manusia (ini berarti memelihara kelestarian lingkungan).
Pada
hakekatnya hal tersebut tidak lain daripada menempatkan teknologi dalam
fungsi sosial yang wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan, teknologi
dapat memberikan harapan yang cerah, oleh karena itu teknologi harus
dapat merintis jalan kea rah pengadaan pangan, sandang dan penyediaan
pemukiman manusia tanpa merusak tata lingkungan.
Berikut ini akan di jelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan.
·
Peran IPTEK Untuk Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat
Tuntutan
terhadap pengembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini
semakin mengemuka. IPTEK dituntut mampu mencari berbagai alternative
pemecahan masalah yang ada ditengah-tengah masyarakat dengan mengembangkan
perilaku kritis, obyektif, dan rasional sehingga bisa mengetahui
kebutuhan riil yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
IPTEK
bukanlah suatu system tersendiri yang hanya berada diruang penelitian
dan laboratorium dalam sebuah menara gading yang terpisah dari
masyarakat sekitarnya. Pada akhirnya, IPTEK harus mampu menjadi suluh
penerang dan pedoman bagi seluruh warga masyarakat untuk bisa membawanya ke
Indonesia yang gemilang. Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan
zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak
diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
Peran
iptek dalam membangun peradaban suatu bangsa telah lama diakui secara
universal, pengalaman berbagai negara menunjukkan secara jelas bahwa iptekmenduduki peran sentral bagi pertumbuhan dan bagi memperkokoh daya saing utama pada arena persaingan global.
Perubahan
ke empat pasal 31 ayat 5 uud 1945, yang berbunyi “pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan
umat manusia”, perlu kita jabarkan dan terapkan dalam program
pembangunan bangsa.
Tugas
yang mulia ini tentunya bukan hanya tugas pemerintah saja tetapi
merupakan tugas kita bersama melihat betapa pentingnya peran iptek dalam
mewujudkan peradaban dan kesejahteraan bangsa, maka sudah selayaknya
pengembangan dan pemanfaatannya dilakukan secara nasional, dalam arti
merata di seluruh daerah. Salah satu modal dasar bagi pengembangan dan
pemanfaatan iptek di tingkat daerah adalah regulasi kewenangan yang
lebih bersifat otonomis. Sejak diberlakukannya uu no. 22 tahun 1999
tentang pemerintahan daerah yang memberikan otonomi lebih luas kepada
daerah untuk mengurus dirinya sendiri. Serta diberlakukannya
undang-undang nomor 18 tahun 2002 tentang sistem nasional penelitian,
pengembangan, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
inisiatif daerah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
seharusnya juga semakin tinggi. Kedua undang-undang tersebut merupakan
tuntunan bagi kita semua baik yang di pusat maupun di daerah dalam
melaksanakan pembangunan nasional dibidang iptek kedua undang-undang
tersebut juga mengamanatkan kepada kita agar kita mampu
menumbuhkembangkan jaringan sistem, penelitian, pengembangan dan
penerapan iptek mulai dari tingkat nasional sampai daerah.
Sebagai contoh Peran IPTEK untuk meningkatkan kesejahteraan adalah sebagai berikut :
a. Penyediaan pangan
Perkembangan
IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan,
penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam
peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan,
pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di
sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja
penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan
penyakit dalam tubuh manusia.
b. Penyediaan Sandang
• Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain
• Perkembangan
teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai
bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan
sebagainya
• Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain
• Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.
c. Penyediaan Papan
• Teknologi
papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan
seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya
yang berkaitan dengan perkembangan penduduk
• Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu
• Untuk
mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung
bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup
kemungkinan pemukiman ruang angkasa.
d. Peningkatan Kesehatan
• Perkembangan Ilmu Kedokteran seperti : ilmu bedah dan lain-lain
• Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
• Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
• Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
• Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.
e. Penyediaan Energi
• Kebutuhan akan energi
• Sumber-sumber energi
• Sumber energi konvensional tak dapat diperbaharui
• Sumber energi pengganti yang tak habis pakai
• Konversi energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.Integrasi Nasional Dan Contoh Integrasi Nasional
Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada
pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
* Contoh Integrasi Nasional
Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
Langganan:
Postingan (Atom)